Inspirasi Jumat 51 Manfaatkan Kesempatan Karena Mungkin Hanya Datang Sekali
Sepanjang umur saya yang menuju setengah abad, baru kali ini saya menyaksikan, di bulan Ramadhan, masjid sepi tanpa taraweh, sepi tanpa tadarusan, sepi tanpa takjilan. Muslim terus berdiam di rumah, bahkan punya rasa kawatir untuk sekedar keluar rumah membeli buah-buahan buat takjil bersama keluarga. Kekawatiran dan kesulitan akibat Covid-19 telah melanda kampungku, negeriku bahkan planetku.
Namun tentu saja pasti ada perkecualian, karena akan selalu ada kesempatan dalam setiap kesulitan. Di saat semua serba sulit, ternyata permintaan Indihome naik berlipat ganda. Permintaan upgrade kecepatan internet juga berlipat. Permintaan konten televisi juga serupa. Yang lebih menakjubkan, rasio pembayaran tagihan melebihi 98%, artinya melebihi rasio pembayaran hutang bank yang konon berkisar 97,6%.
Laporan Harian New York Time menyebutkan, akses social media populer seperti Facebook, Youtube dll, mengalami kenaikan 15-30% dari jaringan fixed broadband dan naik single digit dari seluler. Aplikasi-aplikasi video conference yang membutuhkan kestabilan koneksi fixed broadband, mengalami kenaikan super eksponensial. Hanya sekitar dua bulan, pengguna Zoom naik dari 10 juta menjadi 300 juta.
Semua kenyataan tersebut mengindikasikan bahwa ditengah kesulitan Covid-19, industri internet justru mendapatkan kesempatan tak terduga. Pertanyaannya, apakah para pelaku industri internet siap menyikapi kesempatan ini di saat dirinya dan semua orang mengalami kesulitan? Jawabanya kembali kepada mereka.
Namun perlu diingat, sepanjang kehidupan dan pengalaman kita telah mencatat, bahwa kesempatan kadang tidak datang dua kali. Siapa yang mampu memanfaatkan kesempatan, mungkin bisa melesat, dan siapa yang meremehkannya mungkin akan terus menghilang bersama sejarah.
Pada contoh di atas, Zoom telah membuktikan kesiapannya menghadapi kesempatan. Server mereka, yang semula hanya melayani 10 juta, secara mengejutkan mampu menghadapi 300 juta pengguna. Contoh yang berbeda juga kita saksikan, Umeetme yang sudah hidup sejak tahun 2010-an, tidak mampu menangkap peluang dan akhirnya tetap menjadi Umeetme yang seperti dulu.
Manfaatkan kesempatan, karena mungkin hanya datang sekali.
Namun tentu saja pasti ada perkecualian, karena akan selalu ada kesempatan dalam setiap kesulitan. Di saat semua serba sulit, ternyata permintaan Indihome naik berlipat ganda. Permintaan upgrade kecepatan internet juga berlipat. Permintaan konten televisi juga serupa. Yang lebih menakjubkan, rasio pembayaran tagihan melebihi 98%, artinya melebihi rasio pembayaran hutang bank yang konon berkisar 97,6%.
Laporan Harian New York Time menyebutkan, akses social media populer seperti Facebook, Youtube dll, mengalami kenaikan 15-30% dari jaringan fixed broadband dan naik single digit dari seluler. Aplikasi-aplikasi video conference yang membutuhkan kestabilan koneksi fixed broadband, mengalami kenaikan super eksponensial. Hanya sekitar dua bulan, pengguna Zoom naik dari 10 juta menjadi 300 juta.
Semua kenyataan tersebut mengindikasikan bahwa ditengah kesulitan Covid-19, industri internet justru mendapatkan kesempatan tak terduga. Pertanyaannya, apakah para pelaku industri internet siap menyikapi kesempatan ini di saat dirinya dan semua orang mengalami kesulitan? Jawabanya kembali kepada mereka.
Namun perlu diingat, sepanjang kehidupan dan pengalaman kita telah mencatat, bahwa kesempatan kadang tidak datang dua kali. Siapa yang mampu memanfaatkan kesempatan, mungkin bisa melesat, dan siapa yang meremehkannya mungkin akan terus menghilang bersama sejarah.
Pada contoh di atas, Zoom telah membuktikan kesiapannya menghadapi kesempatan. Server mereka, yang semula hanya melayani 10 juta, secara mengejutkan mampu menghadapi 300 juta pengguna. Contoh yang berbeda juga kita saksikan, Umeetme yang sudah hidup sejak tahun 2010-an, tidak mampu menangkap peluang dan akhirnya tetap menjadi Umeetme yang seperti dulu.
Manfaatkan kesempatan, karena mungkin hanya datang sekali.
Komentar
Posting Komentar